Sabtu, 28 Maret 2009

nilai ikhlas dalam beramal

Nilai Ikhlas dalam Beramal
Oleh : Ihsan Faisal BR, M.Ag *)
Istilah "Ikhlas" secara bahasa memiliki arti : bersih, murni, jernih, terbebas, terlepas, ketulusan, kejujuran.
Secara istilah mempunyai pengertian : "Bersihnya amal / perbuatan dari segala penilaian selain dari Allah SWT."
Islam merupakan 'agama etika' (ethical religion) yaitu agama yang mengajarkan ajaran bahwa keselamatan manusia diperoleh melalui kegiatan atau amal perbuatan yang berbudi luhur dan tulus.
                         
"Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa", barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (Al-Kahfi : 110)

Ibn Taymiyah : اَلْأِعْتِبَارُ فِى الْجَاهِلِيَّةِ بِالْأَنْسَابِ وَ الْإِعْتِبَارُ فِى الْإِسْلاَمِ بِالْأَعْمَالِ (penghargaan dalam ajaran Jahiliyah tergantung keturunan, sedangkan penghargaan dalam ajaran Islam tergantung amal).

Kata "Ikhlas" dan bentuk yang seakar dengannya dalam Al-Qur'an terulang sebanyak 30 kali.
            •     
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus." (Al-Bayyinah : 5)
Fadhilah Ikhlas
1. Terkabulnya do'a
Kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua dan bertawasul dengan amal shalehnya sehingga bisa keluar dari gua kembali. (lihat hadits dalam kitab Al-Lu'lu wa al-Marjan no. 1745)
2. Mendapat lindungan Allah di hari kiamat
Hadits tentang 7 golongan yang akan Allah lindungi pada hari kiamat, di antaranya :
رجل تصدّق أخفى حتّى لا تعلم شماله ما ينفق يمينه ( seseorang yang berinfaq dengan sembunyi-sembunyi seolah-olah tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah diinfakkan oleh tangan kanannya).
3. Diterimanya amal
QS. Al-Bayyinah : 5

Penyakit yang menodai keikhlasan dan bahayanya
 •     •       •        
"Janganlah sekali-kali kamu menyangka, hahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang Telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih." (Ali Imran : 188)

حديث جندب. قال النبى ص : مّنْ سَمَّعَ سَمَّعَ اللَّهُ بِهِ ، وَمَنْ يُرَائِى يُرَائِى اللَّهُ بِهِ . (البخارى)
Jundub ra. Berkata: Nabi Saw. bersabda: "Siapa niatnya untuk didengar orang , maka Allah akan membuka kecurangannya itu di hari kiamat, dan siapa yang niat amalnya untuk dilihat orang, maka Allah akan memperlihatkan kecurangannya di hari kiamat." (Bab Tahrim al-Riya, al-Lu'lu wa al-Marjan, no. 1880)
اّلرِّيَاءُ يُحْبِطُ الْعَمَلَ كَمَا يُحْبِطُهُ الشِّرْكُ (الربيع)
"Riya menyia-nyiakan amal sebagaimana syirik menyia-nyiakannya." (HR.Arrabi')
إِنَّ الرِّيَاءَ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ (أحمد والحاكم)
"Sesungguhnya riya adalah syirik yang kecil." (HR. Ahmad & Hakim)
لِلْمُرَائِى ثَلاَثُ عَلاَمَاتٍ : يَنْشَطُ إِذَاكَانَ مَعَ النَّاسِ وَيَكْسَلُ إِذَا كَانَ وَحْدَهُ ، وَيُحِبُّ اَنْ يُحْمَدَ فِى جَمِيْعِ أُمُوْرِهِ ، وَلِلْمُنَافِقِ ثَلاَثُ عَلاَمَاتٍ : إِذَا حَدَّثَ كَذَّبَ وَإِذَا وَعَدَ اَخْلَفَ وَإِذَاائْتُمِنَ خَانَ (ابن بابويه)
"Orang yang riya berciri tiga yakni apabila di hadapan orang dia giat tapi bila sendirian dia malas dan selalu ingin mendapat pujian dalam segala urusan. Sedangkan orang munafik ada tiga tanda yakni apabila berbicara bohong,bila berjanji tidak ditepati dan bila diamanati dia berkhianat." (HR.Ibn Babawih)
حُبُّ الثَّنَاءِ مِنَ النَّاسِ يُعْمِى وَيُصِيْمُ (الديلمى)
"Menyukai sanjungan dan pujian membuat orang buta dan tuli." (HR.Al-Dailami)

Solusi dari penyakit yang menodai Ikhlas
1. Mujahadah (bersungguh-sungguh dalam amal)
                 
"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan." (Al-Taubah : 105)
2. Berdo'a dari penyakit riya, dan lain-lain
اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِى مِنَ النِّفَاقِ وَعِمَلِى مِنَ الرِّيَاءِ وَلِسَانِى مِنَ الْكَذِبِ وَعَيْنَيَّ مِنَ الْخِيَانَةِ ، فَإِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِى الصُّدُوْرِ .
"Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari sifat nifak, amalku dari sifat riya dan lidahku dari sifat dusta, serta mataku dari khianat, karena sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui mata yang berkhaianat dan segala yang tersembunyi (dalam dada-dada)."
3. Niat beramal karena Allah SWT
مَنْ أَعْطَى لِلَّهِ تَعَالَى وَأَحَبَّ لِلَّهِ تَعَالَى وَأَبْغَضَ لِلَّهِ تَعَالَى وَ أَنْكَحَ لِلَّهِ تَعَالَى فَقَدِ اسْتَعْمَلَ اِيْمَانُهُ (أبوداود)
"Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya." (HR. Abu Dawud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar